February 7, 2011

Kesalahan yang Sempurna

pukul 6:02:00 PM
matanya masi sembab. tanpa perlu aku bertanya, aku sudah tahu jelas apa yang dia rasakan saat ini. aku hanya memandangnya tanpa melakukan sesuatu untuk menghibur. kami berdua hanya diam membisu. perlahan matanya mulai mengeluarkan air mata lagi, tapi lagi-lagi aku hanya diam. dia menggenggam tanganku dengan penuh kehangatan, kemudian.dia kecup keningku dan dia belai dengan lembut rambutku dan lagi-lagi aku hanya diam.
"aku sayang banget sama kamu." bisiknya.
"kamu ngomong dong! kamu marah sama aku?" tanyanya kesal.
"aku tahu kamu marah sama aku, aku tahu kamu benci aku. tapi kamu nggak boleh diam seperti ini!" katanya sambil terisak-isak.
aku...tak sedikitpun membencinya.ya, mungkin aku memang sedikit marah pada dirinya. ehm, mungkin tidak sedikit melainkan sangat marah! tapi aku marah karena aku mencintainya, sangat mencintainya bahkan!
Dengan kesabarannya menhghadapi ku, dengan ketulusannya di sisiku,dengan dukungannya memotifasi ku, dengan kehangatannya menenangkanku, dan dengan cintanya untukku. sehingga bagaimana mungkin aku bisa membencinya?
yah, aku tahu manusia tidak ada yang sempurna, begitu juga dengan dirinya. bukan! dia sangatlah sempurna, aku lah yang tidak pernah bisa menjadi sempurna di matanya.

Alex, dia memperkenalkan diri dengan nama Alex padaku. Pria muda yang nampak sama saja dengan pria muda sepantarannya, itu pandanganku saat pertama kali mengenalnya di bangku kuliah. tapi ternyata aku salah, dia sangatlah cerdas, berkharisma, dan menyenangkan. tak ada satupun orang di sekitarnya yang menolak kehadirannya. semua selalu ingin berada di sisinya, terutama wanita. aku? pada awalnya aku kurang suka berada di sekitarnya, bagiku dia hanyalah buaya darat yang siap mencari mangsa, tapi herannya dia selalu ada di sekitarku, sehingga mau tak mau hampir setiap waktu kami habiskan bersama, bukan hanya aku dan dia tetapi juga dengan teman-teman yang lain.
dia selalu berada di sisiku, melengkapi segala kekuranganku tanpa perlu aku melengkapi dirinya, karena dia sudahlah sangat "sempurna" tanpa kehadiranku. ya, dia sangat sempurna sedangkan aku sangat payah!
tak munak, aku pun jatuh hati padanya layaknya wanita-wanita lainnya. tapi aku putuskan untuk menyimpan perasaanku sendiri. aku takut hubungan kami akan hancur bila dia mengetahui rasa ini, dan akupun merasa tak layak mencintai pria sempurna seperti dia.
masih ku ingat jelas hari berat itu, hari di mana ayahku meninggal. hari itu dunia serasa hancur di mataku, aku harus menerima kenyataan bahwa aku menjadi anak yatim piatu. Ibuku telah meninggal saat aku berumur empat tahun, sehingga aku harus hidup dengan ayah superku. tapi hari itu ayah meninggalkan aku yang anak tunggal itu kepada saudara-saudaranya yang sangat kekurangan, sehingga harus kuterima kenyataan pahit lainnya bahwa aku tidak akan bisa melanjutkan kuliah.
tapi  Alex, duduk di sebelah peti ayahku. dia berjanji pada ayah ku untuk menjagaku dan tidak  akan membiarkanku putus kuliah. sejak saat itulah kami tidak hanya sekedar menjadi teman biasa. hingga kini, sepuluh tahun berlalu sejak kepergian ayahku. aku kini sudah lulus kuliah dan telah bekerja di sebuah perusahaan besar dan semua itu berkat Alex. Alex suamiku! Alex yang sempurna.
tapi kemarin, aku menyadari bahwa tidak ada manusia yang tidak luput dari kesalahan, termasuk seorang Alex. Alex menodai pernikahan kami, dia berselingkuh! awalnya aku tak mempercayai apa kata orang tentang  dirinya akhir-akhir ini, tapi kemarin aku bertemu langsung dengan wanita itu, wanita berbadan dua  yang menghancurkan pernikahan kami. Sudah 2 tahun mereka menjalin hubungan di belakangku, dan kini wanita itu telah berhasil mengandung darah daging Alex. sedangkan aku yang telah membangun rumah tangga dengan Alex selama lima tahun tak pernah sekalipun memberikan keturunan padanya, sehingga tidak salahlah keinginan ibu mertuaku untuk menikahkan Alex dengan wanita itu.
aku marah kali ini, sangat marah! Alex, tak mampu menolak keinginan ibunya untuk menikahi wanita itu. sehingga wajar bila muncul di pikiranku, bahwa dia benar-benar mencintai wanita jalang itu. Alex telah menyakiti hatiku, Alex telah mengecewakanku. tapi aku tak dapat membencinya. karena ini semua bukan kesalahannya, ini kesalahanku yang  tak bisa memberinya keturunan, ini kesalahanku yang tak bisa berlapang dada menerima wanita itu hadir di dalam kehidupan pernikahan kami, dan ini kesalahanku yang terlalu mengagung-agungkan Alex. Maka hari itu aku memutuskan pergi dari rumah dengan keadaan marah.bukan karena aku benci padanya tetapi karena aku benci pada diriku sendiri.

Alex tak sedetikpun melepaskan tangannya dari ku, air matanya terus menetes mengenai tanganku yang makin dingin.
dia terus berbisik di telingaku, "maafkan aku.... aku cinta kamu....". berulangkali dia mengulang kalimat itu, hingga membuat hatiku terasa sakit.
"Alex, aku telah memaafkanmu. jangan menangis lagi, aku juga sangat mencintaimu." ingin sekali aku mengucapkan semua itu, tetapi mulutku terkunci.
"Lex, sudah lex." kata Erwin memohon Alex untuk melepaskan tanganku.
"sebentar lagi win." jawab Alex dengan terisak.
"sudah lex, kamu harus ikhlas!" kata Erwin yang nampaknya mulai ikut menangis. Erwin melepas paksa genggaman tangan  Alex yang sangat kuat dari tanganku. Erwin mendorong Alex yang mulai meraung tak terkendali untuk menjauh dariku. Sungguh aku ingin sekali meraih tangan Alex dan memeluknya dengan erat, tetapi petiku telah tertutup.
                                                                                            *************************************

"ikhlas Lex, ikhlas!" kata Erwin pada ku yang lunglai. Sulit rasanya untuk mengikhlaskan wanita yang aku cintai untuk pergi dari hidupku selamanya.
Alea belahan hatiku, hidupku takkan benar-benar sempurna tanpa mu.
Dia selalu mengatakan betapa sempurnanya aku di matanya, sehingga aku selalu berusaha melakukan apapun agar selalu nampak sempurna di matanya. ku tutupi semua kelemahan, kegagalan dan kesalahanku dari dirinya dengan sangat rapi, agar aku akan selalu nampak sempurna di hatinya.
Alea kau lah yang membawa kesempurnaan padaku, kau hadir dalam kesederhanaan dengan hati yang sangat sempurna. Tetapi hatimu yang sempurna dan lembut itu, telah aku lukai dan khianati begitu saja.
Aku mengenal Rima  hari itu, saat aku sedang pusing karena baru saja dipecat dari pekerjaan dan ibuku yang terus menanyakan keturunan dari kita yang tak kunjung datang. aku sangat resah, tapi tak mampu berbagi cerita dengan dirimu karena aku takut kau akan berpikir betapa tidak sempurnanya suamimu ini. maka hari itu aku tak pulang ke rumah dengan alasan harus lembur. aku dan Erwin pergi ke klub malam, dan di sanalah aku mengenal Rima, teman Erwin semasa kuliah. Rima seorang eksekutif muda yang berbakat, dia telah menjadi seorang manajer diusianya yang masih sangat muda saat itu, dan mungkin bila tanpa dia, aku takkan membuatmu bangga dengan posisiku yang tinggi di kantor saat ini. Alea, aku tak pernah mencintai Rima selama tiga tahun ini, aku hanya mencintai mu, Al! Tapi aku takkan bisa melepaskan Rima dengan mudah, karena Rima adalah jalanku agar dapat tetap nampak sempurna di matamu. Rima bisa memberikan segalanya untuk membuatku tetap sempurna di matamu, dan kini Rima membuatku nampak tidak sempurna di hatimu.
Alea, maafkan aku yang telah menanamkan janin di rahim Rima.iTapi yakinlah ini bukan kesengajaan. Aku tahu kau pasti sangat marah saat aku membawanya ke rumahku, tetapi sebagai seorang pria yang sempurna di matamu, bukankah berarti aku juga harus menjadi pria yang bertanggung jawab? Dan sebagai seorang pria yang sempurna di matamu, bukankah seharusnya ku turuti keinginana orang tuaku? kau yang selalu bilang, aku adalah pria yang sempurna, selalu rendah hati, sabar, pintar, bertanggung jawab dan patuh pada orang tua.
oh, Alea maafkan aku!! pikiranku yang picik dan sempit itu kini telah mengantarkan kau pada maut. Seharusnya tak usah ku bawa Rima ke rumah dan tak ku turuti keinginana ibuku, pasti saat itu kau tak pergi dari rumah dan mengalami kecelakaan bus itu.
oh, Alea aku tak bisa hidup tanpamu! aku tak bisa tak mendengar suaramu dan tak memeluk tubuhmu sehari saja.
Seharusnya aku jujur padamu dan bersikap apa adanya, aku yakin hatimu yang sempurna akan tetap menerima ketidaksempurnaanku.  tapi sayangnya hatiku yang kecil ini tak mampu menerima ketidak sempurnaanku yang akan terlihat oleh matamu.
oh, Alea beribu-ribu kali maafkan aku! karena ketidak sempurnaanku yang tidak hanya mengantarkan kau pada maut, tetapi juga telah mengantarkan calon anak kita pada maut.

Alea ditengah kabar duka ternyata terselip kabar bahagia, Al! Kamu hamil Al! sudah 3 minggu kata dokter. Tapi sebelum kita bertiga sempat menikmati kebahagiaan ini, kalian berdua telah pergi dari dunia karena kesalahan ku.

2 komentar ajaib:

-fiiza- said...

Baguuus bangeet esthiiii :')

THi! said...

makasih za... :)

Post a Comment

 

Pankkaebi Blog! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review