about me
Say Hi!!
Labels
November 24, 2010
Insiden Smadav
Sabtu 20 november yang lalu aku ke sekolah lagi buat bantu-bantu kerja majalah. Dan karena kayaknya bakal butuh computer, maka aku bawa si Pico tersayang.
Ruang Komputer
Aku bête banget nggak direken tuh anak-anak waktu aku ngomong di depan, yah mereka sulit diatur, siapapun yang ngomong di depan pasti nggak dianggep, malah asik ngobrol sendiri-sendiri, mo marah-marah kok rasanya nggak baik juga. Ya, udah deh aku gondok langsung duduk di meja nomor dua dari belakang. Nyalai si Pico, dan siap melanjutkan mengerjakan tugas RPL. Dan saat si Smadav sedang otomatis quickscan, bung Chandra di belakang comment.
Chan: ah, cupu. Smadav nya nggak pro! Smadav ku lho tik wes pro
Aku: babahno lho! Sing penting iki dudu bajakan! (baca: biarin lho! Yang penting ini bukan bajakan!)
Chan: menghina! Punyaku ini bukan bajakan yo!
Aku: tapi crack-crack-an la'an, sori aku gag biasa pake sing crack-crack-an . (sok suci hwahahaha, padahal biasanya juga pake crack-crackan)
Chan: nggak ini lho asli!
Ncus: piye tik mo beli yang mana? ß ini pedagang orivlame baru
Aku: oh iyo sampe lupa, sek-sek tak liate dulu ß baru inget kalo tadi lagi liat-liat booklet orivlame
Chan: sini-sini laptopmu.
Dengan pasrahnya aku kasikan laptopku ke Chandra, dan kembali memilih-milih produk orivlame
Chan: tak ganti ke yang pro ya, Smadav mu.
Aku : ah, nggak usah, gitu ae lah!
Chan: wes ta, apik sing pro kok! (baca: sudah ta, bagus yang pro kok!)
Aku: emoh!!!! (baca: nggak mau!!!)
Chan : ya, tik ya…..
Aku: ya, wes lah sak karep mu! ( baca: ya, sudah terserah kamu!)
Dan 5 menit kemudian…….
Chan : tiek, jangan marah yoo……
Aku: lapo? (dalam konteks ini lapo adalah kenapa, hahahaha basa kita emang nggak karuan)
Chan: janji disik ojo ngamuk (baca: janji dulu jangan marah)
Aku: nggak-nggak chan, ngapain aku marah.
Dan…… dan….
.
Chan: smadav mu di black list ß sambil nunjukin layar laptopku
Aku Cuma melongo………
Aku: ojok guyon kon! (baca: jangan bercanda kamu!)
Chan: smadavmu sih, 8.3 jadi lebih ada proteksinya. Harusnya 8.0 aja kayak punya ku.
Aku ß masih syok.
Aku: lak lawas lek 8.0 (baca: produk lama dong, 8.0) ß setelah syok mereda.
Chan: ya, enggak lah! Kan pro jadi lebih bagus, dari 8.3 yang gratisan.
Aku ß masih manyun
Chan: tak uninstall 8.3 mu ya,
Aku: buat apa? Nggak usah, ah! ß sudah tidak percaya
Chan: tak instalno 8.0 yang pro kok!
Aku: sudah, ah nggak usah ß tampang kesel
Chan: dari pada pake yang blacklist lho!
Aku: biarin lho!
Oke, perdebatan berhenti di situ, setelah seseorang mengusir kita dari lab.komp.
Malamnya, di kamar.
Aku perlu nyalain si Pico, lagi-lagi untuk RPL. Dan waktu quickscan Smadav,….
Lho,lho…… Smadavku kok warna item ya????? ß
baru nyadar (=,=)
Langsung deh, aku buka set program access and default à change or remove program. Cepet-cepet deh, cari si Smadav untuk di uninstall dan di install ulang. Tapi…eh… tapi…. Smadav saya tidak ada di sana. Dan aku putuskan untuk meremove secara biasa aja, tapi tetep gag mau diremove! Haiz,, bener-bener sialan!
Dan saya putuskan untuk SMS Chandra:
Aku: chan, Smadav q ga isa d uninstall nih! Tanggung jwb!
Chan: di delet aja..
Aku: nggak isa!!!!! L
Krik….krik…. nggak dibales-bales SMS ku.
Chan: ya, uda. Di banting aja lek gitu laptopmu.
Aku: Emakmu'a!!!!!!!!!!!!!!
Krik….krik…. nggak di bales-bales SMSku.
15 menit kemudian…..
Chan: katanya emakku kamu disuruh beli iPad ae.
Mak jleb……
Aku syok gag isa ngomong apa-apa, langsung tak tinggal tidur.
Mungkin memang salahku, yang terlalu percaya sama Chandra Tri Cahya Mardianto, padahal sudah tau dia dudut.
Harusnya aku bales SMSnya gini kemarin : Hweee,,,, Chand!!! Normalkan Smadavku! Tak lapor'no bojomu lek ga!
Ahahaha, secara pacarnya sahabatku, pasti kena marah dia!
Untung, aku baik hati! :-P
Tapi aku masih berharap Smadavku balik normal! Dan berwarna hijau kembali!L
Someone can help me please!?
November 23, 2010
Tanpa Tujuan Akhir
Aku berjalan tanpa tujuan yang pasti, tanpa mimpi dan harapan. Banyak orang yang berpikir mereka tau kemana tujuan terakhirku, tetapi nyatanya tidak. Mereka selalu berpikir betapa beruntungnya aku saat ini, tanpa memikirkan gimana jatuh bangunnya aku dulu untuk mendapatkan hasil seperti ini dan gimana aku jumpalitan untuk mempertahankan apa yang aku dapatkan sekarang.
Tujuanku memang tak ada, walaupun segala langkahku kuperhitungkan matang-matang. Ku berjalan di tempat yang tak benar-benar aku sukai, ku bertahan di tempat yang orang pikir tak mungkin bagiku, itu semua hanya karena satu alasan karena aku 'butuh'. Butuh untuk bertahan hidup, butuh untuk mempertahankan diriku sendiri. Bukan, bukan bertahan tujuan akhirku. Bertahan itu bukan tujuan, tetapi penopangku saat melangkah.
Mimpi? Aku punya mimpi, tapi sudah tersimpan jauh-jauh di ingatan. Ada orang yang bilang, "kita harus punya mimpi, orang yang nggak punya mimpi itu nggak akan benar-benar hidup!". Dan saya hanya tersenyum mendengar semua itu. Bermimpilah kalau kamu yakin kamu bisa mewujudkannya, Tapi jangan bermimpi kalau kamu hanya diam! Dan nyatanya semua orang hanya bermimpi, tanpa melakukan apapun. Betul tidak? Bukan berarti saya tidak melakukan apapun, untuk mendapatkan mimpi-mimpiku (dulu)! Tapi mewujudkan sesuatu yang hanya mungkin terwujud di dalam mimpi itu percuma. Kita punya kemampuan dan mau bekerja keras, tetapi bila tanpa restu/dukungan, (terkadang) tanpa uang, tanpa dewi fortuna, tanpa kesempatan dan tentunya tanpa kehendak Tuhan semua kerja keras akan sia-sia.
"kamu harusnya berdoa supaya keinginananmu terwujud! Tuhan selalu mendengar dan mengabulkan semua doa umatnya." Kata teman saya. Ya Tuhan memang mendengar semua doa umatnya, tetapi kalau mengabulkan semua doa umatnya mungkin tidak! Aku pernah bertanya kepada temanku ketika itu sedang turun hujan deras, "kamu tadi meminta pada Tuhan supaya hujannya berhenti, tapi nyatanya hujannya makin deras!". Tapi dia tetap yakin hujannya akan segera berhenti, dan nyatanya hingga malam hujannya hingga malam tak berhenti bahkan makin deras. Halooo Tuhan itu buka doraemon yang punya kantong ajaib, dan kamu bukan nobita yang harus diturutin permintaannya. Tuhan itu tidak pernah berkewajiban mengabulkan segala permintaanmu! Tuhan tak selalu mengabulkan doamu tapi Tuhan selalu menjawab keinginanmu. Jadi Tuhan tak berkewajiban mewujudkan mimpi-mimpimu, tapi yakin deh dia selalu menunjukkan jalan yang lebih baik, yang mungkin baru kamu sadari setelah melewati jalan itu.
Ya, aku selalu mengalami yang seperti itu hampir berulang-ulang. Aku adalah orang yang minim dukungan dan kemampuan, tak pernah berlimpah materi (namun cukup), tak seberuntung kakak ku, dan kadang Tuhan punya renca lain buat aku, dari pada sekedar mewujudkan mimpi-mimpiku. Gagal di tes masuk SMP negeri, dan aku ulangi lagi saat tes masuk SMA, ikut les nari nggak bakat, ikut les bass mandeg di tengah jalan. Hem, itu masih terus dibahas semua orang sampai sekarang. Aku lakukan semuanya hanya untuk mimpi, dan aku dipermalukan juga oleh 'mimpi'. Masih keinget jelas kata-kata dari mulut mereka yang nggak enak, "anak saya nggak les, nggak belajar, main PS terus, bisa masuk SMA $!@ . " kata tante tetangga yang nyindir mamaku gara-gara aku yang hampir tiap hari les nggak bisa masuk negeri. Atau yang lain, "si B itu jago banget main bass padahal dia nggak les di purw*c*r*k*, kamu yang les harusnya lebih jago dong!" plis deh, talk to my hand! grrrrr…..
Tapi paling nggak dibalik kalimat-kalimat miring yang menohok hati itu aku tak berhenti berjalan, sekalipun harus berjalan diatas kegagalanku. Hahahaha lucu, Tuhan selalu memberiku jalan yang lain, yang nggak sama kayak yang aku harapkan. Ketika aku nggak ngarep masuk PTN, malah jebol PTN. Waktu itu padahal sudah berharap masuk swasta aja, kan banyak temennya kalau masuk univ swasta. Secara teman-teman SMA banyak yang daftar swasta dari pada negeri. Eh, kok Tuhan malah ngelempar saya ke UNAIR. Tidak sesuai dengan mimpi dan harapanku lagi bukan? Dan sebenarnya ini bukan jurusan yang saya mau, tapi bukan yang orang tua saya mau juga, dan ini juga bukan pilihan kedua. Sistem Informsi adalah pilihan pertama saya, tentunya dengan pertimbangan yang mateng.
- S1 Sistem Informasi UNAIR masih baru saat itu, katanya kalau angkatan yang awal-awal gitu bisa cepet lulusnya, katanya sih buat akreditasi
- Banyaknya yang bilang, masuk jurusan yang ada teknologinya itu gampang cari kerjaan
- Cuma dapet ijin kuliah di Surabaya, secara di kota lain ongkos hidupnya lebih gede
- Nggak mungkin daftar ITS dengan kemampuan ku yang cupu (tapi bukan berarti UNAIR cupu lhoo!)
- Males belajar mata pelajaran IPS untuk masuk Psikologi atau akuntansi, lagian saingannya makin banyak cui! Iya kalo belajar, pasti keterima, kalo nggak gimana? (menurut pengalaman pribadi yang gagal meskipun sudah belajar 24 jam sehari)
- Nggak suka biologi dan kimia, jurusan IPA apa lagi di UNAIR yang nggak pake biologi dan kimia selain sistem informasi? Hayooo…. Hayooo..
Ahahaha, bener-bener nggak punya tujuan akhir kalau kayak gini. Setelah lulus mau kemana, juga belum tahu. Yah, maunya sih dapat kerjaan yang sesuai tulisan di ijazah. Dan maunya sih kuliahnya cepet lulus. Amiiiiiinnnn!!
Tapi sesungguhnya aku nggak bener-bener perduli juga sih dengan tujuan akhir, cukup berhenti di rumah-rumah singgah aja, menikmati kehidupan yang seperti ini, dan melangkah lagi ke tempat yang lain ketika mulai jenuh, kecewa, atau mungkin sudah terlalu bahagia. Terus berjalan, tanpa menemui ujung, agar terus maju, dan menyesuaikan diri mengikuti bumi yang terus berputar. :D
Posting pertama di kamar kosan tersayang
Semoga betah ngekos di sini :P
November 14, 2010
untitled
hum, sumpah ngiri liat para 'ababil'-abg labil- itu berlenggang dengan seragam ijo kotak-kotak, pada hal dulu malu banget kalau jalan-jalan di mall pake seragam itu, karena suka diledekin anak SMA lain, "taplak meja kok di pake seragam sih mbak?!". sumpah kesel banget kalau sudah diolok kayak gitu. tapi eh sekarang pingin banget berlenggang dengan seragam itu.
with my LoL grandson |
ijo kotak-kotak tersayang |
apaan sih post kali ini????
sebenarnya ini kesekolah buat bantuin xpose, tapi aku malah nggak bantu apa-apa. cuma jadi suporter buat kak Marcell yang sabar banget ngurusin adek-adek keci. sedangkan aku, chandra, ma ncus adalah suporter setia kak Marcel.
dgn guru2 wisuda ehyaehya |
sudah ah, segini dulu postingan ku, dari pada aku malah nggak jelas bahas xpose. may be next time, aku bahas xpose sampai tuntastastas
XII IPA2 |
November 11, 2010
TERKADANG KITA HARUS MENANGIS DALAM HIDUP INI
Tentang Sahabatmu yang Tidak Kamu Ketahui (Alasan Kecil Saya )
Sahabat tidaklah seseorangg yang menopangmu setiap kau jatuh
Sahabat tidak harus jadi teman seiya sekata
Sahabat tidaklah harus menangis saat kau menangis dan tertawa saat Kau tertawa
Sahabat bukanlah seseorang yang bisa selalu mnemanimu stiap detik
Sahabat tidak harus memahami sgala keinginanmu
Sahabat tidak harus tidak mencintai seseorang yang kau cintai
Sahabat tidaklah harus mengalah oleh dirimu
Semua itu terjadi karena...
Sahabatmu adalah manusia biasa, sama seperti dirimu
Ada saatnya dirinya ingin kau juga mendengarkannya
Ada kalanya dia lebih perlu ditopang dari pada dirimu
Ada kalanya dia ingin memiliki pendapatnya sendiri
Ada saatnya dia bahagia dan sedih dan tidaklah haruz sama dengan dirimu. Tapi taukah engkau, bahwa dia akan berbahagia untuk kebahagianmu dan mendoakan segala permasalahanmu
Adakalnya dia haruz menjalani kehidupannya tanpa dirimu
Adakalanya dia memiliki pemahaman yg unik yg tdk perna kau bayangqan
Adakalanya dia tidak tau kapan dan di mana hatinya akan berlabuh
Adakalanya kau yg seharusnya mengalah untuk dirinya
Dan tau kah kau?
apapun yg terjadi dan apapun yg dia alami dan rasakan, dia akan tetap menyayangimu dan selalu menerimamu
Jadi, sayangilah sahabatmu dan terimalah dia, seperti dia menerima mu apa adanya..
==Dan aq aqan tetap menyayangi sahabat2 Qw,, sekalipun mreka udah gag bisa slalu ada di sisi Qw sekarang dan aq sangat mendukung mimpi, cinta dan cita mereka selamanya==
luv u N' Miss u sisT^^
untitled
Janganlah aku bermohon untuk dihindarkan dari kepedihan tetapi agar mampu menaklukkannya.
Janganlah aku mencari teman senasib dalam pergumulan hidup ini tetapi agar mampu berjuang dengan daya upayaku sendiri.
Janganlah aku meminta agar diselamatkan dari keterasingan tetapi agar dengan sabar melangkah menuju ke kebebasanku.
Janjikanlah padaku agar aku tidak menjadi seorang pengecut: Tidak hanya sanggup merasakan keagunganMu dalam keberhasilanku tetapi juga dapat merasakan genggamanMu di dalam kegagalanku.
Rabindranath Tagore
(penyair India, 1861-1941)
Gitanjali bab ke 79