October 15, 2014

Tentang Persahabatan Aku dan Mereka

pukul 2:12:00 AM
Sampai hari ini aku tidak memahami persahabatan kami
Tentunya awalnya  kami sering duduk bersama, berbicara, dan bergurau, serta berusaha saling melengkapi.
Tetapi sejalan dengan perjalanan waktu, kami mulai jenuh, protektif, sulit menerima perbedaan.
Terkadang kami akan bersitegang tanpa berkata-kata, memandang dengan sinis, membuang muka dan berkata dalam hati "aku bisa punya teman lebih baik dari kalian!"
Terkadang setiap individu merasa diabaikan, kesepian, inverior, dijadikan pelengkap, dikecewakan dan lelah.
Terkadang kami menutup mata dan telinga, ingin memandang segala hal dari sudut pandang 'aku' yang benar dan 'kamu' yang salah.
Terkadang kami lelah dengan perbedaan hingga akhirnya saling mengumpat satu sama lain, berteriak hebat, saling menyalahkan, dan bahkan saling membenci.
Terkadang kami memutuskan segala komunikasi, berusaha menghindari satu sama lain, dan bahkan tidak ingin bertemu lagi.
Kemudian ketika semua itu terjadi, kami akan bertanya-tanya di dalam hati dimana mulai kesalahan kami? Apa yang membuat kami tidak bertemu lagi? Kenapa kami berubah?
Tetapi suatu hari kami akan saling merindukan, sehingga membuang ego kami. Memutuskan duduk di meja yang sama.
Apakah kami saling melupakan apa yang terjadi? Tentu tidak. Apa yang terjadi di masa lalu tidak lah pernah terlupakan terutama sisi pahit.
Kami akan tetap mengingat apa yang terjadi di masa lalu, kesalahan yang telah kami lakukan. Bukan sekedar untuk bahan canda tetapi bahan pelajaran.
Bahwa persahabatan kami akan tetap rapuh, bahwa suatu saat nanti kami akan mengalami siklus sakit hati yang sama, bahwa akan tiba masa nya kami tidak menginginkan satu sama lain kembali.
Dan juga tahu bahwa akan tetap ada orang yang kembali walaupun mereka sakit hati pada kami, bahwa ada orang yang tetap berdiri di samping kami walaupun tidak diinginkan. Bahwa akan ada orang yang setia menunggu kami, bersedia melepaskan kami ketika kami menginginkan kebebasan dan merangkul kami ketika kami kesepian.
Aku sering tidak mengerti persahabat ini, ya aku sama sekali tidak memahaminya.
Rasa benciku pada persahabatan ini mungkin sebesar rasa sayangku (?)
Tetapi entah mengapa aku berterimakasih menjadi bagian dari persahabatan. :)

0 komentar ajaib:

Post a Comment

 

Pankkaebi Blog! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review