Fiksi!

Tanpa aku sadari aku menunggu kedatanganmu hari ini. Ah ... bukan hanya hari ini tetapi juga kemarin, setiap hari dalam bulan lalu, dan bahkan setiap hari pada setiap bulan di tahun lalu.
Pertemuan kita seperti ilusi, tidak ada bekas lain selain kenangan yang kita miliki. Ah... bukan kita melainkan aku! Aku yakin tidak sedikitpun terdapat kenangan akan aku di hatimu ataupun di otakmu.
Kini yang tersisa hanya aku dengan kenangan yang menurut semua orang hanyalah imajinasi sintingku saja!  Karena bagi mereka semua, segala sesuatu yang telah kita lalui bersama adalah imajinasi tingkat tinggi ku. Imajinasi karena rasa sepiku....
Terkadang aku berharap bahwa pertemuan kita saja yang merupakan imajinasiku. Sedangkan kamu bukan bagian dari imajinasi gila ku , melainkan nyata.