June 22, 2010

Guardian Angel

pukul 1:28:00 PM

Andreas hanya bisa tertegun, dia tak menyangka kecelakaan itu telah merenggut kesempurnaan yang selama ini dia banggakan. Hidupnya hancur dalam satu malam, kini dia merasa menjadi manusia yang paling rendah di dunia ini. Dia tidak menyangka betapa kejamnya Tuhan padanya.
“malam yang cerah!” kata seorang gadis yang kini telah duduk di samping Andreas.
“malam yang gelap.” Kata Andreas dingin.
Gadis itu hanya tersenyum dalam diam, memandang Andreas yang nampak murung.
”hidup ini tidak adil ya?” tanya gadis itu. Suaranya sangat lembut dan indah, bagaikan suara malaikat yang dikirimkan dari surga, batin Andreas.
”kenapa diam?” tanya gadis itu.
”hidupku telah hancur.” kata Andreas lirih. Bayangan akan kejadian maut itu kembali terulang di otaknya.
Hari itu waktu menunjukkan pukul satu dini hari, jalanan masih sangat lengang. Deus dan Andreas baru saja keluar dari salah satu club ternama. Deus yang masih dipengaruhi alkohol,memacu kendaraan dengan sangat cepat, dan tanpa segan-segan mobil yang mereka tumpangi menabrak truk yang berjalan di depan mereka. Andreas tidak sadarkan diri, dan ketika dia terbangun, dia telah mendapati dirinya yang tidak melihat, sedangkan Deus sahabatnya, mengalami koma.
“hidupku telah hancur.” Kata Andreas sekali lagi.
”Tuhan benar-benar jahat, Dia telah menghancurkan hidupku!” lanjut Andreas dengan nada kebencian.
”oh, ya? Aku rasa ada yang lebih jahat dari Tuhan.” kata gadis itu.
”mau tahu siapa?” tanyanya dengan nada penuh sejuta rahasia. Tapi Andreas hanya diam, dia sama sekali tidak tertarik dengan pertanyaan gadis itu.
”yang lebih jahat dari Tuhan adalah manusia.” kata gadis itu seraya berdiri.
”dan manusialah yang telah menghancurkan kehidupannya sendiri.” lanjut gadis itu. Dan belum sempat Andreas menanggapi apa yang telah diucapkan gadis itu, gadis itu telah menghilang.
Pernyataan gadis itu memberi suatu pukulan yang sangat keras hingga ke ulu hati Andreas. siapa gadis itu hingga bisa menyatakan pernyataan yang rendah di mata Andreas. Gadis itu sama sekali tidak benar-benar mengenal Tuhan, sehingga ia tidak mengetahui betapa jahatnya Tuhan.
******************

”aku dengar katanya kamu nggak mau makan yah?” sapa seorang gadis yang suaranya sudah mulai tidak asing lagi bagi Andreas.
Gadis itu bernama Angel, yah seperti itulah orang-orang di rumah sakit tempat Andreas di rawat memanggil gadis itu. Sudah hari ke tiga gadis itu menghampirnya, sekalipun Andreas mengacuhkannya bahkan mengusirnya, Angel akan kembali lagi dikeesokan harinya.
Tak banyak yang mereka bicarakan, karena pembicaraan mereka pasti akan menimbulkan perbedaan yang mendasar. Andreas sama sekali tidak nyaman dengan Angel yang selalu mengagung-agungkan Tuhan.
”kenapa nggak mau makan? Kau tahu, banyak orang di luar sana yang bisa makan sekali aja sudah untung-untungan. Eh, kamu malah mensia-siakan makanan.” katanya berapi-api.
”iya, aku makan!” kata Andreas mengalah.
Andreas sebenarnya sudah sangat jengah mendengarkan ceramah berkepanjangan dari mulut Angel. Tapi entah mengapa, selama dia bersama Angel, kegundahan dan kesepian dalam hatinya akan musnah.
**************
Pagi ini Angel memaksa Andreas menemaninya jalan-jalan. Dan akhirnya kursi roda Andreas yang di dorong Angel sedari tadi, kini telah berhenti.
”kita di mana?” tanya Andreas dengan penuh penasaran. Tapi Angel tak menjawab sepatah katapun.
Angel hanya menggenggam tangan Andreas, dan mengarahkan tangan Andreas membentuk tanda salib. Kini Andreas telah menyadari dimana mereka berada, maka Andreas berusah memutar kursi rodanya dan keluar dari tempat itu. Tapi Angel menahan kursi rodanya.
”setiap pagi, aku ke kapel ini untuk berdoa, dan pagi ini pun sama. Jikalau kamu tidak mau berdoa, tak menjadi masalah bagiku atau bagi Tuhan. Tapi tidak ada salahnya pagi ini kau menemaniku yang sedang berdoa.” kata Angel mantap, dan berhasil menghentikan Andreas.
Angel berlutut dan mulai berdoa,”Tuhan, selamat pagi. Kuhaturkan puji syukurku kehadirat-Mu, untuk hidupku yang sehari lagi. Tuhan boleh kah ku bertanya sesuatu pada-Mu? Mengapa Kau membiarkan Andreas memikul salib yang sangat berat Tuhan? Dia sangat putus asa di sini, dan membutuhkan pertolongan-Mu. Aku yakin, Engkau tidak pernah meninggalkan anak-anak-Mu, meskipun kami telah meninggalkan-Mu berulang kali. Maka datanglah dalam hati kami, sehingga kami mempunyai kekuatan lebih untuk mampu menghadapi masalah-masalah dalam hidup kami, amin.”
”Tu...han... mengapa Kau lakukan semua ini pada-Ku? Kenapa kami harus mengalami kecelakaan itu? Kenapa Kau menghancurkan hidup ku? Kecelakaan ini membuatku buta, dan membuat hidupku tak sempurna lagi. Kau tahu Tuhan? Kini Teman-temanku pergi meninggalkanku, bahkan Alexa kekasihku ikut meninggalkanku ketika mengetahui diriku menjadi buta. Kau membuat segalanya menjadi gelap gulita sendiri di sini.” kata Andreas lirih.
”kamu nggak pernah sendiri.” peluk Angel dari belakang., ”hidupmu nggak akan hancur lagi, aku akan menjadi mata bagimu, aku nggak akan membiarkan kamu merasa sendiri lagi, karena Tuhan telah mengirimkan aku sebagai malaikat pelindungmu.”
”hem, mentang-mentang namamu Angel, makanya kamu mau jadi malaikat pelindungku?!” goda Andreas.
”yah, mungkin.” jawab Angel penuh sejuta rahasia. ”oh ya, hampir kelupaan. Tuhan berikanlah kesembuhan bagi Deus, sehingga dia dapat lagi berkumpul dengan kami di sini. Amin. Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus . Amin.”
Semenjak hari itu, hari-hari Andreas menjadi lebih baik, dia selalu nampak tersenyum bahagia dan tak pernah merasa kesepian.
**************

“Belum ada cangkok kornea mata yang pas.” kata Andreas putus asa.
”tenang sayang, asal ada aku di sini, aku akan menjadi mata untuk mu.” kata Angel dengan lembut.
”kalau gitu, apa warna langit pagi ini?”
”biru cerah, tanpa awan gelap sedikitpun.”
”apa warna rerumputan yang kita injak saat ini?”
”hijau segar, tanpa ada yang layu di sini.”
”hem, aku bisa merasakannya.” kata Andreas dengan penuh suka cita.
”oh, ya? Kalau begitu, berterimakasihlah pada malaikatmu yang cantik ini.” kata Angel dengan tawa yang renyah. Satu-satunya hal yang paling ingin Andreas lihat dan tak bisa ia tanyakan adalah secantik apa malaikat pelindungnya.

*****************

Rabu kelabu, kenyataan pahit harus di terima Andreas dengan lapang dada. Rabu itu tepat pukul 05.00 WIB pagi, Deus menghembuskan nafas terakhir. Tentu ini memberikan rasa sakit yang luar biasa bagi Andreas. Sahabatnya satu-satunya, yang diyakini tak akan pernah meninggalkan dirinya, kini telah meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
Kepergian Deus, membuat Andreas kembali putus asa, dia kembali mengalami kepahitan yang mendalam, dan ia kembali murung. Angel sangat sedih melihat kesedihan di mata Andreas, tapi tak ada satupun hal yang dapat Angel lakukan untuk membuat Andreas bahagia saat ini.
”kalau kamu adalah malaikat, bangunkanlah kembali sahabatku!” raung Andreas pada Angel, saat Angel berusaha menenangkannya.
Angel hanya diam, mana mungkin sesuatu yang telah diambil dari Tuhan, dapat kita minta kembali?! Sekalipun kita adalah malaikat.
***************

Rumah sakit pagi itu mengalami keributan yang luar biasa, ketika salah satu pasiennya berusaha memotong urat nadinya. Pasien itu bernama Andreas. Untung saja Angel cepat menghentikan Andreas, walaupun akhirnya tangan Angel yang harus terluka.
”kamu nggak tahu rasanya jadi aku! Cuma aku yang bisa ngerasain semua ini, aku buta dan kehilangan satu-satunya orang yang perduli sama aku! Hidup aku makin gelap di sini!” kata Andreas penuh putus asa.
”kamu nggak sendirian ada aku di sini!”
”kamu? Kamu bisa apa? Kamu hanyalah malaikat gadungan! Kamu nggak bisa membuat aku kembali melihat, kamu nggak bisa mengembalikan Deus, bahkan terkena pisau saja tanganmu berdarah!”
”iya, aku memang hanyalah malaikat gadungan! Tapi apa yang kamu lakukan itu keterlaluan! Banyak orang-orang yang berusaha untuk hidup, tapi kamu malah menyianyiakan hidup kamu!” kata Angel seraya meninggalkan Andreas. Sejak hari itu, Andreas tak pernah bertemu lagi dengan Angel.
**************

Dua bulan telah berlalu, dan akhirnya Andreas mendapatkan donor kornea mata. Maka segeralah dia menjalani operasi, dan hasilnya dia berhasil dapat melihat kembali.
Satu hal yang paling ia inginkan untuk dia lihat hanyalah satu yaitu malaikat pelindungnya, tapi itu sangat mustahil karena sudah dua bulan, malaikat pelindungnya tidak menampakkan diri lagi.
Dia mencari Angel ke seluruh penjuru rumah sakit, tapi tak satupun orang yang mengetahui kehadiran Angel.
”mungkinkah Angel adalah malaikat sungguhan?”
Hati kecilnya memaksa dia untuk mengetahui siapa pendonor kornea matanya, hanya satu hal yang ia takutkan, bila nama sang pendonor adalah Angel, dan ketakutannya terbukti, karena pendonornya bernama Angelic Hardian yang memiliki penyakit lemah jantung sejak kecil.
Hanya sepucuk surat yang Angel berikan padanya:

Hidup ini memang berat
Tapi kau harus bertahan hidup di sini
Banyak orang yang sejak lahir berusaha bertahan hidup
Maka kau jangan berpikir untuk mati
Tuhan tidak lah jahat
Tuhan hanya ingin kita melihat dunia yang berbeda
Jika saja Tuhan tidak mengambil penglihatanmu
Kau tidak akan pernah melihat ketulusan hati orang di sekitarmu
Dan jika kau tidak membenci Tuhan
Aku tak akan pernah berada di sisimu
Hidupku di dunia harus terhenti
Tetapi hidupmu harus tetap berjalan
Kuberikan mataku
Agar kau bisa melihat betapa indahnya hidup ini
Maka berikanlah aku jantungmu yang sehat
Agar mataku tidak tertutup lagi
Kau tak akan sendiri
Dan kau tak akan pernah kesepian
Karena aku akan selalu di sisimu
Menjadi malaikat Pelindungmu

Ps. Sesampainya di surga akan kukirimkan rasa rindumu pada Deus^^

Kini ketika semuanya telah terjadi, Andreas baru menyadari betapa beruntungnya hidupnya selama ini, betapa banyak karunia yang telah dilimpahkan Tuhan dalam hidupnya. Kesengsaraan hidupnya, tak sebanding dengan penderitaan Angel selama ini, tapi Angel masih bisa bersyukur dan tak meninggalkan Tuhan hingga nafas-nafas terakhirnya di dunoa
Badan Andreas melemas, tapi entah mengapa dia merasa ada seseorang yang menopang tubuhnya saat ini, membuat ia menjadi tegar untuk menerima kenyataan kehidupan. Dia yakin bahwa saat ini ada malaikat pelindungnya yang sedang menopang tubuhnya.
”mas Andreas mau kemana?” tanya seorang perawat.
”ke kapel, mau bersyukur atas kesembuhan mata saya.” jawab Andreas.
”iya, mata mas Andreas sekarang sangat indah, seperti mata malaikat.” kata si perawat.
”iya, karena mata ini adalah mata My Guardian Angel.”




Angel of God, my guardian dear
to whom God's love commits me here.
Ever this day be at my side to
light and guard and rule and guide.
Amen.

0 komentar ajaib:

Post a Comment

 

Pankkaebi Blog! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review